SOMASINEWS.COM JAKARTA –Sebelumnya, beredar kabar di media sosial soal rencana demo pada tanggal 29 Agustus 2025 di Gedung KPK RI. Rencana aksi ini digelar untuk menuntut KPK agar memaksakan nama Budi Arie agar di periksa dalam kasus Judol lalu. Kabar ini beredar secara luas melalui berbagai platform media sosial dan aksi ini diklaim sebagai upaya memberantas ekosistem judol.
Melalui kordinator LAKSI Azmi Hidzaqi dalam siaran persnya menyatakan agar masyarakat tidak mudah terprovokasi oleh informasi yang beredar yang tidak bisa di pertanggung jawabkan kebenarannya soal Budi Arie terlibat judol, justru kami menyatakan bahwa Budi Arie merupakan korban framing media yang jahat yang selalu mencari kambing hitam terkait masalah judol tersebut. Kami mengajak masyarakat bijaklah dalam menerima informasi dan tetap jaga persatuan,” dan jangan ikut-ikutan ikut melakukan aksi demo yang bertujuan menguntungkan segelintir elit politik yang sengaja mencari celah manfaat dalam kasus Judol tersebut.
Kami meminta pihak kepolisian agar tidak memberikan izin aksi yang bertepatan dengan hari Jumat karena akan mengganggu aktifitas masyarakat yang sedang fokus bekerja maupun belajar, sebab dengan adanya demo pada hari kerja akan menyebabkan akses jalan terganggu dan kemacetan dijalan. Oleh karena itu jangan ada aksi-aksi yang mengorbankan rakyat. Masyarakat harus cerdas dan tidak mudah terhasut oleh narasi-narasi yang tidak jelas sumber dan tujuannya untuk kepentingan politik.
Yang paling membahayakan adalah potensi aksi ini akan dimanfaatkan oleh elit politik dan kelompok tertentu untuk kepentingan politik praktis. Dengan mengusung tagar #judol seolah-olah ingin menggambarkan situasi negara dalam kondisi krisis—padahal faktanya tidak demikian. Ini adalah strategi klasik provokator: menciptakan narasi liar agar massa mudah dimobilisasi.
Mari kita jaga persatuan dan kesatuan NKRI sebagai rumah bersama. Kita tolak tegas semua tindakan provokasi dengan cara tidak ikut berpartisipasi dalam narasi dan framing yang tidak benar soal judol tersebut Kami himbau tokoh-tokoh agama jangan dijadikan alat untuk kepentingan politik oleh elit politik yang haus kekuasaan, dan mari kita saling merawat toleransi dan kerukunan,”
Dalam kesempatan itu, Azmi juga menegaskan dukungannya pada Menkop Budi Arie Menurutnya, Budi Arie yang telah berhasil membawa banyak kemajuan dengan capaian pembangunan yang terukur, mulai dari Kopdes merah putih maupun pemblokiran situs judol waktu beliau menjadi menkoinfo.Budi Arie sudah terbukti bekerja keras untuk meningkatkan kesejahteraan negara. Mari kita dukung beliau, jangan malah melemahkan beliau dengan isu-isu tidak benar dan tidak produktif. Beliau ini pembawa perubahan di kabinet merah putih.
Beliau sosok yang sangat berkomitmen dan tegak lurus terhadap perintah Presiden Prabowo sehingga sulit mencari figur yang sebanding dengan beliau untuk menggantikannya di kabinet merah putih. Kami percaya Presiden Prabowo tidak suka dengan kegaduhan politik yang akan mengganggu jalannya pemerintahan beliau. Oleh karena itu maka marilah kita menolak ajakan rencana aksi demo tersebut, mari kita tolak segala bentuk aksi yang berpotensi memecah belah. Indonesia butuh persatuan, bukan aksi-aksi yang justru mengancam stabilitas keamanan.(*)