SOMASINEWS.COM BONE – Wakil Bupati Bone, Dr. H. Andi Akmal Pasluddin, SP., M.M., secara resmi membuka Bimbingan Teknis (Bimtek) Peningkatan Kapasitas Pengurus Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Tahun Anggaran 2025.
Kegiatan yang melibatkan 328 perwakilan BUMDes se-Kabupaten Bone ini digelar di Hotel Helios, Jalan Langsat, Watampone, Kamis (27/11/2025).
Dalam arahannya, Wakil Bupati Bone menekankan peran vital BUMDes sebagai instrumen nyata untuk mendongkrak Pendapatan Asli Desa (PADes), bukan sekadar formalitas administratif.
Ia mendorong desa-desa di Bone untuk mereplikasi keberhasilan Desa Ponggok di Jawa Tengah yang mampu meraup pendapatan miliaran rupiah melalui pengelolaan objek wisata air.
”Kita bisa mencontoh keberhasilan Desa Ponggok. Desa yang dahulunya minim pemasukan, kini pendapatannya miliaran dan tidak lagi terlalu bergantung pada dana desa. Ini bukti kalau potensi dikelola dengan serius, hasilnya bisa luar biasa,” tegas Andi Akmal.
Menurut orang nomor dua di Kabupaten Bone ini, banyak desa di Bone memiliki potensi serupa, mulai dari sumber mata air, wisata alam, hingga sektor perdagangan yang belum tergarap maksimal. Ia menyarankan agar BUMDes lebih jeli melihat peluang usaha, seperti menyewakan alat pertanian modern untuk mendukung mekanisasi atau menampung hasil panen petani guna menstabilkan harga.
”Saya lihat Dinas Pariwisata sekarang aktif turun ke desa. Ini momentum yang harus dimanfaatkan untuk kolaborasi. Yang penting ada peluang pendapatan dulu, soal pembagian keuntungan bisa dibicarakan kemudian,” tambahnya.
Selain strategi bisnis, Andi Akmal juga menanggapi kekhawatiran para pengurus terkait kehadiran Koperasi Desa Merah Putih yang dianggap dapat menggeser posisi BUMDes. Ia meluruskan bahwa kedua lembaga tersebut justru harus saling menguatkan sebagai mitra dalam memperkuat ekonomi desa, terlebih dengan adanya dukungan pemerintah pusat melalui program Presiden Prabowo Subianto.
Hal senada diungkapkan Plt. Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Bone, H. Andi Akbar, S.Pd., M.Pd. Ia menegaskan bahwa BUMDes dan Koperasi Desa Merah Putih tidak boleh dipandang sebagai kompetitor.
”BUMDes adalah milik pemerintah desa, sementara Koperasi Merah Putih milik masyarakat melalui musyawarah anggotanya. Struktur dan mekanismenya berbeda, tapi arahnya sama yaitu pemberdayaan ekonomi kerakyatan,” jelas Andi Akbar.
Lebih lanjut, Andi Akbar melaporkan bahwa pihaknya tengah gencar melakukan pemantauan langsung ke lapangan. Langkah ini dilakukan secara intensif dan kerap tanpa pemberitahuan sebelumnya kepada kepala desa maupun pengurus, guna mendapatkan gambaran riil mengenai kondisi dan tantangan BUMDes di berbagai wilayah.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Staf Ahli Bidang Sosial Kesejahteraan Rakyat dan Pemberdayaan Masyarakat Hj. Andi Wahida, M.Si., para narasumber kompeten, serta ratusan peserta Bimtek dari seluruh kecamatan di Kabupaten Bone.(*)




























































