Suara Masyarakat Anti Diskriminasi
SOMASINEWS.COM TANGERANG SELATAN – Diskusi publik yang diselenggarakan oleh Organisasi Sarana Kebangsaan Indonesia (SKI) atau Toleransi Indonesia Kopdar III yang berlangsung di resto Remaja Kuring Buaran BSD, Serpong,diwarnai dengan perilaku dan ucapan yang tidak menyenangkan terhadap awak media saat ingin mengkonfirmasi terkait adanya undangan yang mengumpulkan Kartu Tanda Penduduk (KTP).
Acara Di hadiri ;
– Marinus GEA anggota DPR RI Fraksi PDIP
– Iwan Rahayu anggota DPRD Tangsel Fraksi PDIP
– Gunawan Deputi Bank Indonesia Banten
– Andi Salim Ketua Umum SKI
– Ratusan peserta dan simpatisan yang hadir.
Kegiatan awalnya berjalan baik, dan lancar namun ketika akhir acara saat awak bertanya kepada Panitia perihal undangan yang mengharuskan mengirimkan foto KTP, nah disitulah sempat miss komunikasi antara panitia dengan beberapa wartawan yang kebetulan hadir dalam acara.
Saat awak media mengkonfirmasi kepada
Andi Salim selaku Ketua Umum Sarana Kebangsaan Indonesia (SKI) dalam acara diskusi publik tersebut soal adanya permintaan mengirimkan KTP melalui daftar list WAG group untuk jadi peserta acara,Ia menyampaikan bahwa KTP itu hanya untuk door prize.
“Ya dari 280 peserta yang kami undang,memang benar kami meminta dari para peserta mengirimkan KTP. Dan KTP itu hanya untuk mendapatkan door prize saja,”kata Andi Salim.
Apakah sangat diperlukan sebuah KTP hanya sekedar untuk door prize??? Awak merasa itu tidak penting dan ada dugaan terkait politik suara,oleh karena itu harus diperjelas agar tidak disalahgunakan.
Sedangkan yang namanya Door Prize itu nomor peserta yang di undi,akan tetapi ini sudah tertera nomor nya pada hadiah tersebut dan tanpa di undi.Sehingga banyak peserta undangan kecewa karena mereka tidak mendapatkan apa-apa,sambil berkeluh kesah salah satu peserta mengatakan,” Ya, seharusnya mereka menghargai waktu kita yang terbuang disini paling tidak mengganti uang transpot kita,biasanya di acara lain seperti itu,bahkan dapat Kaos nya,”ujarnya
Ditempat yang sama sempat terlontar dari salahsatu panitia diketahui bernama Musrifah Ketua DPC Projo dengan lancang dan sombongnya mengatakan kami tidak butuh suara kalian.
“Kami ga butuh suara kalian di Tangsel dan kalian kan uda enak,datang udah kami kasih makan,”ucap salahsatu panitia dihadapan awak media.Sabtu (8/7/2023).
Dalam hal ini Panitia acara terkesan sangat arogan dan sangat merendahkan,terlebih lagi pada wartawan yang sudah menjadi tugasnya sebagai kontrol sosial.
Sebagai pertimbangan bagi kami awak bahwa kelak kedepan pemilu 2024 suara kami akan kami pertimbangkan Khusunya pemilu yang akan datang.
Atas kejadian ini awak berharap bisa menjadi sebuah pelajaran semua pihak untuk tidak merendahkan Profesi seseorang ataupun pekerjaan,karena semua tentunya membutuhkan Media butuh berita sedangkan pihak lain butuh Publikasi untuk di ketahui masyarakat.Semoga hal seperti ini tidak terulang kembali pada semua pihak.
(Supriyadi)