Wakil Bupati Bone Hadiri Pembukaan MQK Nasional ke-8 dan Internasional Pertama di Wajo

SOMASINEWS.COM WAJO SULSEL – Wakil Bupati Bone, Andi Akmal Pasluddin, turut menghadiri pembukaan Musabaqah Qiraatil Kutub (MQK) Nasional ke-8 sekaligus MQK Internasional pertama yang dipusatkan di Pondok Pesantren As’adiyah, Sengkang, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan, Rabu (1/10/2025).

Menteri Agama RI, Nasaruddin Umar, yang membuka kegiatan, menegaskan bahwa MQK bukan hanya ajang perlombaan, melainkan ruang silaturahmi ulama, santri, dan akademisi lintas negara.

“Kegiatan ini bukan hanya ajang kompetisi, melainkan ruang silaturahmi para ulama, santri serta tokoh agama lintas negara. Pesantren kini bangkit mengikuti perkembangan zaman dengan digitalisasi penuh, mulai dari registrasi, kompetisi, hingga penilaian,” tuturnya.

MQK Internasional perdana ini diikuti 798 santri semifinalis dari seluruh Indonesia, serta melibatkan 10 negara ASEAN dengan dukungan lebih dari 20 negara pengamat. Tahun ini, MQK mengusung tema “Dari Pesantren untuk Dunia: Merawat Lingkungan dan Menebar Perdamaian dengan Kitab Turats.”

Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kemenag, Amien Suyitno, menyebut penyelenggaraan ini sebagai tonggak sejarah, karena untuk pertama kalinya MQK digelar secara internasional, berbasis digital, dan berlangsung di kawasan Indonesia Timur.

“Tonggak Sejarah telah berdiri di Wajo, Ini bukti pesantren mampu menjadi pusat peradaban yang relevan di era modern,” katanya.

Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman, turut mengapresiasi kepercayaan yang diberikan kepada Pesantren As’adiyah sebagai tuan rumah. Ia menyerahkan bantuan Rp5 miliar untuk mendukung pelaksanaan kegiatan sekaligus pembangunan prioritas di Kabupaten Wajo.

Wakil Bupati Bone, Andi Akmal Pasluddin, menyampaikan apresiasi dan kebanggaannya atas pelaksanaan MQK di Wajo.

“Kegiatan berskala internasional ini menunjukkan bahwa pesantren tidak hanya menjadi pusat ilmu agama, tetapi juga motor peradaban. Kehadiran ribuan santri dan ulama dari berbagai negara menjadi pesan kuat bahwa dari Sulawesi Selatan, khususnya dari As’adiyah, lahir energi kebaikan untuk bangsa dan dunia,” ungkapnya.

Acara pembukaan berlangsung meriah dengan penampilan seni budaya Bugis-Makassar oleh santriwati As’adiyah, orkestra tradisional santri Pondok Pesantren Al-Ikhlas Ujung Bone, serta ditandai penanaman pohon di halaman pesantren. Ribuan masyarakat hadir menyaksikan langsung momen yang oleh Menag disebut sebagai “sangat bersejarah.”(*)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan