SOMASINEWS.COM KENDARI, Minggu 23 November 2025 di jantung Kota Kendari berkumpul ribuan kaum muslimin melaksanakan Aksi Solidaritas Bela Palestina, dengan Tema besar “Tolak Solusi Dua Negara, Kirim Tentara Bebaskan Palestina”
Ribuan peserta membentang spanduk dan poster dukungan terhadap Palestina, serta mengibarkan ratusan bendera Al Liwa dan Ar Roya (panji Rasulullah) sebagai simbol bendera persatuan Umat Islam.
Aksi dimulai pukul 07.00 hingga 10.00 Wita,
Aksi ini berbentuk longmarch pada titik start dari Masjid Agung Al Kautsar menuju finish di Eks MTQ,
Koordinator Aksi, Abu Izzuddin dengan lantang mengatakan “Latar belakang dari aksi bela palestina ini diselenggarakan
karena Palestina yang masih di jajah hingga saat ini, bahkan setelah gencatan senjata pada 11 oktobers 2025 kembali dinodai oleh penghianatan dari Israel Yahudi.
Sejak gencatan senjata (11 Oktober 2025): 241 syahid 619 luka 528 sembuh.
Total sejak 7 Oktober 2023: 69.176 syahid 170.690 luka luka dan masih banyak korban masih tertimbun reruntuhan karena hambatan evakuasi. Ini bukan sekedar kejahatan kemanusian tapi lebih dari itu ini adalah Genosida terbesar abad ini yang dilakukan zionis kepada umat islam.
Dengan kondisi ini dunia masih diam membisu, tidak terkecuali penguasa negeri muslim yang hanya berpidato tanpa aksi nyata.
Solusi yang ditawarkan dari Aksi solidaritas ini muslim di Kendari Sulawesi Tenggara adalah”
Pembebasan Palestina dengan jihad dan Khilafah.
Apa yang harus dilakukan kaum muslimin saat ini secara umum dan khusus?
Secara umum umat islam mesti memberikan perhatian dan bantuan pada Gaza dalam bentuk apapun, bantuan obat obatan makanan dan minuman serta pakaian.
Ketua PJI Sultra Hadiri Aksi Bela Palestina
“Ketua Persatuan Jurnalis Indonesia (PJI) Provinsi Sulawesi Tenggara (Agussalim Patunru) serukan Perdamaian sejati kedua Negara, wujudkan hak Palestina dan keamanan, Palestina harus diakui dan dijamin oleh komunitas internasional “ungkapnya.
“Umat islam juga secara khusus mesti bersama membangun kekuatan yang satu, kekuatan yang berasal dari umat islam. Kekuatan itu tak lain adalah sistem politik islam (khilafah) “tutup Agussalim apatunru.(*)



























































