Suara Masyarakat Anti Diskriminasi
Padang-Somasinews.com Anggota Fraksi Partai Demokrat Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) H. Darizal Basir mengungkapkan elektabilitas Partai Demokrat masuk tiga besar. Seiring itu, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai ketua umum partai berlambang mersi itu dinyatakan layak menjadi calon presiden.
Hal itu diungkapkan Darizal Basir berdasarkan rilis hasil survei nasional Perkumpulan Kader Bangsa bekerjasama dengan Akar Rumput Strategic Consulting yang telah dilakukan sejak akhir April hingga hari ini (Sabtu, 22/5/2021). Hasil survei tersebut menunjukkan Partai Demokrat masuk dalam jajaran tiga besar Parpol di Indonesia dengan elektabilitas tertinggi.
“Perkumpulan Kader Bangsa bekerjasama dengan Akar Rumput Strategic Consulting telah merilis hasil survei dimana Partai Demokrat masuk jajaran tiga besar elektabilitas tertinggi,” kata Darizal, Sabtu (22/5/2021).
Memaparkan hasil survei tersebut, Darizal menyebut Partai Demokrat berada pada posisi ketiga dengan proyeksi elektabilitas 14,8 persen. Sedikit di bawah, masih dalam margin error, dengan Partai Gerindra (15,03 persen) dan PDI-P (19,6 persen).
Seiring itu, lanjut Darizal, hasil survei juga menunjukkan elektabilitas Ketua Umum Partai Demokrat AHY masuk dalam enam besar. Namun jika dibandingkan dengan ketua-ketua umum partai politik lain, AHY berada pada urutan ketiga dengan elektabilitas 8,89 persen.
Darizal menjelaskan, rilis hasil survei tersebut disampaikan di Jakarta. Dia juga meneruskan keterangan resmi terkait rilis tersebut secara tertulis.
Dalam keterangan itu disampaikan, survei dilakukan terhadap 1.200 responden di 34 provinsi. Metode survei yang dipakai adalah stratified random sampling method, menggunakan teknik wawancara telepon.
54,8 persen responden berada pada rentang usia 21-30 tahun. Sebagian besar atau sekitar 33 persen adalah pelajar dan mahasiswa. Kemudian 28 persen karyawan swasta serta 17 persen pengusaha atau wiraswasta.
Peneliti Akar Rumput Strategic Consulting Bagus Balghi menyampaikan pendapatnya secara dalam jaringan (daring/ online), naiknya pamor Partai Demokrat dalam survei juga tidak lepas dari ramainya pemberitaan terkait dinamika internal.
“Pamor Partai Demokrat naik juga tidak lepas dari ramainya pemberitaan terkait dinamika internal, khususnya isu Kongres Luar Biasa (KLB) yang meramaikan perbincangan di publik,” papar Bagus Balghi.
Kepala Badan Penelitian dan Penelitian (Balitbang) DPP Partai Demokrat Tomi Satryatomo membeberkan, hasil survei tersebut konsisten dengan tiga survei sebelumnya yang dilakukan oleh Indikator Politik, Balitbang Kompas dan LP3ES.
“Ini konsisten dengan tiga survei sebelumnya. Secara objektif dan menunjukkan Partai Demokrat di bawah kepemimpinan AHY berhasil melakukan konsolidasi internal sekaligus mengambil hati dan pikiran publik,” ujar Tomi dalam keterangan tertulis tersebut.
Dia mengungkapkan, prahara gerakan pengambilalihan kepemimpinan melalui KLB berhasil diatasi dengan clear victory. Baik secara politik maupun hukum, sekaligus mendulang keuntungan elektoral.
Masih dari keterangan tertulis itu, pengamat politik dari UNJ Ubedilah Badrun mengamini kesimpulan survei PKB-ARSC. Bahwa publik mengharapkan regenerasi kepemimpinan partai politik.
“Naiknya elektabilitas AHY dan Partai Demokrat juga bisa dipahami dari perspektif ini. Dari delapan partai yang ada di Senayan, AHY adalah Ketum termuda,” katanya.
Dia menambahkan, suksesi yang mulus dalam Kongres PD 2020 serta kekompakan Ketum dan pengurus PD dalam menghadapi persoalan KLB menunjukkan regenerasi kepemimpinan berjalan baik di Partai Demokrat.
“Ada semacam penerimaan kuat di internal Partai Demokrat bahwa AHY adalah harapan sekaligus takdir yang tidak bisa dihindari menjadi bagian terpenting dalam sejarah Partai Demokrat,” ungkapnya.
Darizal Basir menjelaskan,
rilis survei tersebut dihadiri antara lain oleh Ketua Perkumpulan Kader Bangsa Dimas Oky Nugroho, Kepala Badan Pemenangan Pemilu DPP PD Andi Arief, Ketua Bappilu Partai Golkar Maman Abdurahman, Ketua DPP Partai Nasdem Saan Mustopa dan anggota F-PDIP DPR RI Rieke Dyah Pitaloka. (*)