Suara Masyarakat Anti Diskriminasi
Bantaeng-Somasinews.com Sul-Sel Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Bantaeng bekerja sama dengan Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) Bantaeng menggelar Dialog Creative Thinking di Warkop Pemuda, di jalan Elang, Kelurahan Pallantikang, Kecamatan Banteng, Minggu (14/3).
Kegiatan itu menghadirkan Bupati Bantaeng, Ilham Syah Azikin, Conten Creator, Ridjal Djamal sebagai narasumber dan Suarni Dewi sebagai moderator.
Ketua KNPI Bantaeng, Muhammad Luthfi Yahya di hadapan puluhan peserta pada kesempatan itu berharap agar kegiatan yang digagasnya mampu memantik krefitas pemuda di Bantaeng.
“Saat ini kita diperhadapkan dengan kondisi yang sulit. Pemuda hari ini harus mampu hadir di tengah masyarakat dan berkontribusi pada berbagai sektor,” kata pemuda yang karib disapa Nena itu.
Sementara itu, Ridjal Djamal mengatakan, creative thinking membutuhkan kemauan dan kekompakan. Pemuda saat ini kata dia harus berani melawan arus untuk perubahan yang lebih baik.
“Perlawanan penting ketika kita ingin perubahan,” kata dia.
Membangkitkan creative thinking kata Ridjal meliputi empat aspek. Mulai dari intelektual, rasa, penasaran, dan keterbatasan. Hal – hal itu diyakininya mampu melahirkan kreativitas.
“Kita tidak boleh terhalangi oleh keterbatasan. Ide – ide baru juga harus kita munculkan. KNPI Bantaeng hari ini juga telah melahirkan ruang – ruang creative thinking,” jelas dia.
Melalui media sosial, dia juga mengajak pemuda Bantaeng menebarkan hal-hal baik dan kebaikan di Bantaeng. Menurutnya, kebaikan tentang Bantaeng akan mudah tersebar berkat peran pemuda.
“Sangat mudah membuat daerah ini menjadi baik. Di tangan pemuda, kita bisa berbagi hal-hal baik melalui media sosial,” jelas dia.
Sementara itu, Bupati Bantaeng, DR Ilham Azikin mengatakan bahwa kegiatan hari ini merupakan kegiatan orang – orang hebat yang menghadirkan ruang – ruang dialogis.
“Creative thinking dalam kondisi apapun selalu menjadi sebuah kebutuhan dan keharusan dalam melegitimasi eksistensi person maupun kelompok pada sektor apapun,” kata mantan Ketua KNPI Sulsel itu.
Legitimasi akan eksistensi yang membedakan adalah kreatifitasnya. Pada sektor apapun, creative thinking harus memberi kontribusi.
“Pemuda harus mampu menemukenali persoalan dan peluang dalam kondisi apapun dan dalam posisi manapun. Kita jangan kehilangan kepekaan pada kondisi sekitar kita,” jelas dia.
Selanjutnya, person maupun kelompok harus mampu mengorganisir potensi – potensi yang ada di sekitar.
“Kemampuan itu kita butuhkan memecahkan masalah dan melahirkan solusi serta asas manfaatnya. Terakhir kita juga harus mampu menjalin pola dan bangunan komunikasi yang baik dalam menyampaikan ide dan gagasan,” kata dia.
Dia juga mengaku akan kembali mengajak Ridjal Djamal untuk melatih pemuda-pemusa Bantaeng menjadi content creator. Dia berharap, Ridjal Djamal ikut membantu Bantaeng melahirkan banyak konten creator di daerah ini.
“Bang Ridjal ini pasti bisa melatih pemuda-pemuda kita untuk menjadi Content Creator yang handal,” jelasnya.
(Amir Hafid)