Belum Genap Satu Bulan Bronjong Bernilai Milyaran Sudah Rusak.

Suara Masyarakat Anti Diskriminasi

Somasinews.com Persibar, Baru saja selesai dikerjakan dengan hitungan hari pengamanan sungai type bronjong yang bernilai 1,2milyar lebih di Pekon Way Nukak Kecamatan Karya Penggawa Kabupaten Pesisir Barat ini sudah rusak, proyek yang dikerjakan ini diduga tidak sesuai spesifikasi teknis dan syarat akan praktek korupsi.

Bacaan Lainnya

Bagaimana tidak pekerjaan yang memakai Dana APBD ini dalam komposisi material yang di pakai dalam pengerjaan terlihat seperti uji coba semata, dalam pantauan awak media batu yang di pakai tak sesuai dengan peratiran pengerjaan yang ada, yang mana seharusnya ukuran baru yang diijinkan untuk digunakan adalah antara 15 Cm-25 Cm (Toleransi 5%) dan sekurang-kurangnya 85% dari batu yang digunakan harus mempunyai uluran lebih besar dari ukuran tersebut serta tidak boleh ada batu yang yang diijinkan melewati ubang ayaman.

Dalam pengerjaan proyek yang bernilai milyaran rupiah tersebut terlihat batu yang dipakai amburadul dari batu sungai sampai batu belah dicampurkan menjadi satu bahkan berdiameter 4cm yang dipakai untuk melengkapi pekerjaan tersebut sehingga batu berukuran kecil banyak yang keluar dari lubang anyaman kawat.

Dan tak hanya itu bronjong yang baru saja dikerjakan belum genap satu bulan ini sudah jebol dibagian bawah serta kawat yang sudah mulai karatan, dibeberapa bagian bronjong tersebut juga terlihat kosong dan berongga sehingga kekuatan yang dihasilkan dari bronjong tersebut tidak maksimal.

Warga Pekon Way Nukak Fikri, mengatakan bahwa saat pengerjaam bronjong tersebut mendapatkan informasi dari kepala tukang bahwa baris susunan yang dipakai terdapat 6 baris namun pada fakta nya dilokasi hanya ada 5 baris susun bronjong yang ada.

“Waktu itu oernah saya tanya sama kepala tulangnya pas lagi pengerjaan katanya ini mau pakai 6 baris susun, tapi keliatan nya yang udah jadi ini malahan cuma ada 5 baris susunan aja”. Jelasnya.

Tak hanya Fikri yang mengeluhkan atas buruknya pekerjaan bronjong tersebut, warga lain juga menyampaikan bahwa sangat kecewa dengan proyek ini, bulan tidak bersyukur namun jika pekerjaan bernilai fantasis ini dikerjakan tidak baik maka terkesan hanya menghabiskan uang rakyat semata dan memperkaya pihak tertentu saja.

Lukman menjelaskan saat oengerjaan awal untuk pondasi bro njong tersebut menggunakan batu yang berada disekitar sungai dan menumpukannya dengan alasan bahwa batu belah yang akan dipakai untuk pondasi masih belum sampai dilokasi.

“Kalo pas pengerjaan awal itu dari bronjong satu ke dua itu eksafator ngambil dari sungai, jadi yang dimasukin ke dalam bronjong itu batu bulat bukan batu pecah, pas saya tanya alasan nya batu itu belum sampai padahal sudah 3 ngambil nya batu bulat dari sungai itulah. Tutupnya

Pos terkait

Tinggalkan Balasan