SOMASINEWS.COM BONE – Perbincangan kami pihak Media dengan dugaan maraknya Bantuan Alsintan di Kab. Bone, menjadi sumber pendapatan para mafia petani di wilayah Kecamatan Cenrana Kab. Bone, Sebagai mana ungkapan Aktivis Petani Millenial di Cenrana ini Bahwa puluhan Alsintan di Salurkan duga terdapat mahar Per-Unitnya diantaranya traktor roda 2 maksimal 15 juta alsintan Combine dan Traktor 4 WD 140-200 jutaan.
“Jadi Kondisi Kelompok tani di wilayah memang banyak Alsintan di salurkan di tahun 2024 lalu oleh Kementerian Pertanian RI, Namun penyaluran tersebut tidaklah sebatas cuma-cuma saja, jika tidak ada mahar puluhan atau ratusan juta jangan harap anda bisa dapat bantuan boss, Kenapa bisa…? Wilayah Kecematan disini beribu hektar hamparan petani padi dengan indeks penanaman 2 kali/Tahun, tentu kebutuhan alat teknologi untuk transpormasi modern di perkuatkan serta peluang usaha meningkat bagi petani
“. Pungkas Heri.
“Makanya berkelompok tani itu adalah peluang menerima bantuan, Namun tidak sesuai harapan presiden untuk mensejahtrakan petani. Karena dengan adanya jaringan Mafia petani yang diduga punya hubungan emosional atau keakraban entah kepada pihak tertentu Kementan di duga inilah yang menggurui anggota atau ketua kelompok tani di bawah dengan modus menawarkan alsintan seharga belasan juta hingga ratusan juta dan memberi jaminan rasa aman, bahkan bilang untunglah bapak dari pada belihnya di toko pasti berkisaran 500 juta pak. Luar biasa ini rayuan mafia”. Terang Heri.
“Jika dengan tawaran seperti itu tentu banyak yang mau kan secara pribadi, Kerap kali saya dengar obrolan anggota kelompok tani bahwa ada mengatakan namanya saja kita masuk kelompok yang ujungnya enak dan sejahtera pihak tertentu saja. Ada juga bilang kalau mau dapat dan menikmati bantuan kumpulkan ratusan juta dulu lah apalagi bisa juga pinjam nama kelompok tani, kalau di berikan pembeli rokok lah sudah diam kok” ungkap anggota kelompok inisial HA.
“Kasus seperti ini memang dilakukan oleh para jaringan Mafia yang profesional dan sangat rumit mengungkapkan celah pembuktiannya, serta mampu menutup mulut bagi si penerima alat tersebut sehingga tidak berani blak-blakan jika ditanyai oleh pihak2 instansi atau APH, Dengan cara seperti itu yah maksimal harus ada ahlinya untuk menyisir pembuktian pelaku”. Lanjutnya.
“Dalam hal ini kami selaku aktivis petani milenial tegaskan bagi Pihak Dirjen Alsintan, Pak Mentri Pertanian dan Presiden RI Bapak Prabowo Subianto untuk melakukan penyisiran dan penertiban sasaran penerima bantuan alsintan tersebut di setiap kelompok tani terkait tepat administrasi dan kelayakan CPCL, jangan hanya istilah tangkap atau pecat pegawainya jika kurang becus, Justru yang jaringan mafia inilah harus di berantas karena selain merusak nama baik pertanian justru menjadi hambatan program Swasembada Pangan di Nusantara pak”. Tegas Heri.